Melakukan pengukuran kecepatan angin
secara langsung merupakan cara yang paling akurat untuk mengetahui kecepatan
angin pada suatu tempat. Anemometer adalah alat
pengukuran kecepatan angin, dengan tipe paling
banyak digunakan adalah jenis tiga mangkuk yang berputar dalam sumbu vertikal
[17], walau demikian pada saat ini penggunaan amenometer statik yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik juga sudah mulai berkembang [18]. Selain menggunakan
anemometer data angin juga bisa didapatkan dengan menggunakan turbin tes skala
kecil, metode ini kemudian dikategorikan kedalam pengukuran dengan metode tidak
langsung.
Anemometer juga biasa digunakan untuk
mengoptimalkan energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit listrik tenaga
angin, misalnya seperti yang telah dilakukan pada referensi [19], perhatikan
diagram pada gambar 1 [20].
Gambar 1. Aplikasi anemometer sebagai referensi kontrol turbin angin
Kecepatan
angin yang terukur kemudian dibandingkan dengan tip speed ratio (TSR), besar galat kemudian digunakan dalam proses
kontrol. Pada dasarnya pengukuran kecepatan angin secara langsung relatif
mahal, penggunaan anemometer pada sistem PLTB akan menambah biaya komponen serta
biaya perawatan turbin angin, selain itu anemometer dapat menurunkan kehandalan
sistem karena adalnya interferensi aerodinamis, efek bayangan (shadow effect), serta turbulensi akibat
angin downstream turbin angin [21].
Beberapa tahun terakhir ini, banyak
sekali peneliti dari berbagai belahan dunia mengeliminasi penggunaan data
anemometer sebagai referensi kontrol pada sistem PLTB. Referensi [21] misalnya,
untuk mendapatkan konversi energi maksimum serta menghidari pengukuran kecepatan
angin secara langsung penulis memanfaatkan data torka aerodinamis sebagai
referensi kontrol kecepatan. Dalam Referensi [22] penulis menggunakan pemahaman
dimana kecepatan angular rotor akan proporsional terhadap kecepatan angin. Pada
referensi [23], agar tidak diperlukannya anemometer penulis memilih untuk
mengaplikasikan pemodelan matematis sistem pembangkit pada algoritma khusus
yang apabila diketahui frekuensi, arus, dan tegangan dari generator sinkron,
maka kecepatan angin dapat diketahui.
Artikel ini diambil dari makalah thesis penulis (lihat)
Referensi:
[17]
|
Woofenden, I
(2009): Wind Turbine for Dummies,
Wiley Publishing Inc., Indianapolis, Indiana.
|
[18]
|
Hoffman, D.L., and Molinski, T.S. (2009): How New Techmology Developments Will
Lower Wind Energy Cost, CIGRE/ IEEE PES Joint Symposium, 1.
|
[19]
|
Mutoh, N. & Nagasawa, A. (2006): A Maximum Power Point Tracking
Control Method Suitable For Compact Wind Power Generators, PESC Record - IEEE Annual Power
Electronics Specialists Conference.
|
[20]
|
Patel, Mukund
R. 1999. Constant Tip-Speed Ratio Scheme, in Wind and Solar Power Systems.
CRC Press, Florida, p. 101.
|
[21]
|
Budisan, N.,
Groza, V., Prostean, O., Filip, I., Biriescu, M., Szeidert, I., Stern, M.,
(2008): Rotation Speed And Wind Speed Indirect Measurement Methods For The
Control Of Windmills With Fixed Blades Turbine, Conference Record - IEEE Instrumentation and Measurement Technology
Conference, pp. 912-916.
|
[22]
|
De Broe, A.M.,
Drouilhet, S., Gevorgian, V. (1999): A Peak Power Tracker For Small Wind
Turbines In Battery Charging Applications, IEEE Transactions on Energy Conversion, 14 (4), pp. 1630-1635.
|
[23]
|
Rocha, R.,
(2011): A Sensorless Control For A Variable Speed Wind Turbine Operating At
Partial Load, Elsavier Renewable Energy,
36 (1), pp. 132-141.
|
No comments:
Post a Comment